Rumah adat Jawa tengah
Nama Rumah adat: Joglo
Asal Rumah adat: Jawa Tengah
Bahan Utama: kayu jati
Berikut beberapa jenis Rumah Joglo:
1. Rumah sinom
2. rumah jompongan
3. rumah pangrawit
4. rumah mangkurat
5. rumah hangeng
6. rumah lawakan
7. rumah joglo panggang pe
Berikut beberapa ruangan di Rumah Joglo:
1. Pendopo Para bangsawan menganggap pendopo sebagai simbol perlindungan dan merupakan tempat bagi para pepunden (penguasa) bersosialisasi dengan bawahan, serta abdi dalemnya.
2. Pringgitan Bangunan ini berada di belakang pendopo yang berfungsi menjadi pembatas antara pendopo dan dalem. Tempat semi terbuka ini juga biasanya berguna untuk pertunjukan wayang atau penyambutan tamu resmi.
3. Dalem Ageng Dalem ageng atau omah buri adalah bangunan yang menjadi tempat beradanya senthong (kamar tidur). Lantai dasar milik dalem lebih tinggi daripada pendopo dan pringgitan. Namun, lantai untuk sethong berada di posisi yang lebih tinggi lagi. Dalem memiliki kesan yang privat dan personal. Bangunan ini memang memiliki tujuan untuk menerima kerabat dekat dan tempat aktivitas para perempuan.
4. Senthong Ruangan ini adalah bagian paling privat dalam rumah. Senthong juga terbagi menjadi tiga ruangan. Senthong kanan adalah kamar tidur untuk ayah, senthong kiri untuk ibu dan anak yang masih kecil, dan senthong tengah untuk meditasi. Senthong tengah atau juga disebut Krobongan digunakan sebagai tempat suci bagi para penghuni rumah tradisi Jawa. Ini berkaitan erat dengan mitos dan kepercayaan masyarakat agraris Jawa terhadap Dewi Sri. Dewi Sri yang melambangkan kesuburan dan kebahagiaan dalam rumah tangga sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Jawa. Di ruangan sakral tersebut tersimpan benda-benda pusaka yang dipercaya memiliki kekuatan magis, yang juga disertai alat-alat penuh makna mistis yang dikaitkan dengan paham Hindu dan zaman neolitikum. Keberadaan krobongan dalam rumah tradisi Jawa, menggambarkan dunia orang Jawa yang tidak dapat dipisahkan dari pemahaman tentang keseimbangan makrokosmos dan mikrokosmos. Segala sesuatunya selalu dikaitkan dengan kekuatan-kekuatan alam, sesuatu yang metafisik sebagaimana orang Jawa memahami rumah Jawanya. BACA JUGA Nama Rumah Adat Jawa Tengah dan Jenisnya Keseimbangan kosmologi tersebut dibangun di atas pemahaman dalam bentuk dualitas. Itu seperti adanya siang malam, panas-dingin, utara-selatan, dan laki-laki perempuan. Ada juga makna simbolik yang mengacu pada tiga, empat, atau lima kutub. Krobongan merupakan ruangan khusus sebagai bentuk penghormatan terhadap Dewi Sri, di mana pada setiap benda yang ada di dalamnya memiliki makna masing-masing. Pertama, padi: Dewi Sri merupakan Dewi Kesuburan dan dilambangkan oleh abdi di dalam krobongan. Kedua, patung Loro-Blonyo: patung mempelai pria dan wanita adat Jawa ini diletakkan di depan krobongan yang melambangkan kegahagiaan suami-istri dan lambang kesuburan. Ketiga, pusaka/keris: ini merupakan benda suci yang diletakkan di tempat suci pula seperti krobongan. Keempat, kain Cindai/patola India: penutup tempat tidur dan bantal serta guling di dalam krobongan merupakan kain cindai/patola India. Krobongan memiliki pola yang sarat dengan makna Hindu (pola jlamprang dan cakra-senjata Dewa Wisnu dan delapan tataran yoga), kain ini dianggap memiliki kesaktian dan keberadaannya pun dikeramatkan. Kelima, hiasan gaga: hiasan naga pada krobonganmuncul setelah mendapat pengaruh Hindu.
5. Gandhok Gandhok berada di sisi kiri dan kanan pendopo. Ruangan ini berfungsi sebagai kamar untuk anak yang sudah tumbuh dewasa. Anak perempuan berada di gandhok kiri sementara anak laki-laki berada di gandhok kanan. Selain itu, ruangan ini juga berfungsi untuk tempat tidur para tamu yang menginap.
6. Area Pelayanan Area ini terdiri dari pawon dan pekiwan. Pawon terletak di belakang gandhok kiri atau di sisi timur dari dalem. Ruangan ini berfungsi sebagai dapur untuk masak dan menyambut tetangga atau kerabat perempuan. Di samping pawon, terdapat pekiwan yang terdiri dari sumur dan kamar mandi. Pawon merupakan bangunan di belakang dalem ageng dan terletak jauh dari tempat paling suci (senthong tengah/ krobongan) yang berfungsi sebagai dapur. Adapun ruangan yang berfungsi sebagai WC adalah pekiwan. Ruangan-ruangan yang dianggap “kotor” ini diletakkan jauh dari ruangan-ruangan utama sebelumnya, seperti dalem ageng atau krobongan sebagai tempat suci pemujaan Dewi Sri. Area pelayanan ini terpisah dari bangunan utama rumah. Pemisahan ini adalah cerminan kearifan lokal serta budaya masyarakat Jawa. Hal ini juga membuat penghuni rumah lebih sehat karena ruangan pelayanan tersebut dianggap kurang higienis.
Keunikan Rumah Adat Joglo:
1. Arsitektur Bangunan Arsitektur bangunan rumah Joglo berbeda dengan yang lain, bangunan ini memiliki ciri khas unik dan menawan. Mulai dari bentuk arsitektur, ruangan yang terdapat di dalam rumah, serta fungsi dari setiap ruangan yang ada di dalam rumah memiliki perbedaan dan membuatnya lebih unik. Selain itu, bangunan rumah Joglo juga menerapkan nilai filosofi Jawa pada setiap bagiannya. Hal tersebut menjadikan rumah Joglo terasa lebih istimewa dan khas.
2. Pilar Bangunan Rumah Joglo selalu dilengkapi dengan tiang utama atau yang disebut saka guru, berjumlah empat tiang. Saka guru merupakan fondasi penegak atau fondasi utama yang sebagai penopang dari keseluruhan bagunan rumah Joglo.
3. Teras Luas Salah satu ciri khas rumah Joglo adalah dilengkapi dengan teras berukuran cukup luas. Ini dapat Anda temukan pada rumah adat Jawa Tengah lainnya dan memiliki fungsi tersendiri. Pada rumah Joglo, fungsi teras luas adalah sebagai tempat melakukan interaksi sosial antara penghuni rumah dengan masyarakat lainnya, termasuk untuk kepentingan silaturahmi.
4. Banyak Jendela Besar Pada rumah Joglo, kamu akan menemukan jendela dengan jumlah yang banyak dan berukuran besar. Bentuk jendela tersebut menjadi salah satu warisan dari kolonial Belanda, namun pada rumah Joglo juga dibuat jendela dengan kombinasi arsitektur khas Jawa. Jumlah jendela pada rumah Joglo bisa mencapai puluhan, sehingga membuatnya terlihat semakin unik dan berbeda.
5. Pager Mangkok Pager mangkok dalam hal ini pager atau pagar pada rumah Joglo tidak terbuat dari bilah bambu. Pager mangkok ini terbuat dari tanaman perdu yang memiliki ketinggian kurang dari satu meter. Alasan dari tinggi pagar yang tidak lebih dari satu meter adalah agar interaksi antar tetangga atau masyarakat bisa lebih mudah dilakukan.
6. Letak Pintu Utama Salah satu ciri khas rumah Joglo adalah pintu rumah yang terletak di tengah. Pintu utama ini dibangun sejajar dengan ruangan yang berada pada bagian belakang rumah. Filosofi dari pintu rumah yang terletak di tengah adalah keterbukaan serta kedekatan antara penghuni rumah dengan tamu.
7. Status Sosial Keberadaan rumah Joglo juga merupakan bentuk gambar status sosial dari pemilik rumah. Rumah Joglo dibangun menggunakan material yang mahal dan banyak, seperti kayu jati. Sehingga, total biaya pembangunan rumah Joglo secara keseluruhan juga mahal. Oleh karena itu, mayoritas dari pemilik rumah Joglo merupakan orang dengan status sosial dan status ekonomi menengah ke atas.
sejarah Rumah Joglo:
- Rumah Joglo berasal dari kata Tajug Loro (Juglo). Arti dari kata tersebut yakni dua gunung.
- Masyarakat zaman dahulu menjadikan Rumah Joglo sebagai simbol dari status sosial dan finansial yang dimiliki orang.
- Beberapa rumah adat yang berasal dari Jawa Tengah lainnya yaitu Panggang Pe, Rumah Kampung, dan Rumah Tajug.
Filosofi Rumah Joglo:
Tiang Penyangga
Bangunan Rumah Joglo memiliki 4 tiang penyangga yang terletak di bagian tengah rumah. Keempat tiang tersebut disebut sebagai “Soko Guru”. Filosofi di balik keberadaan tiang tersebut yakni gambaran kekuatan dari empat penjuru mata angin.
Pintu di Tengah Rumah
Kemudian, rumah adat jawa yang satu ini memiliki 3 pintu utama yang berada di tengah serta kedua sisinya (kanan dan kiri). Tata letak dari pintu tersebut melambangkan perjuangan kupu-kupu yang tengah berkembang di dalam keluarga besar.
Selain itu pintu rumah yang berada di tengah rumah yakni melambangkan keterbukaan serta kedekatan antara penghuni rumah dan tamu yang berkunjung.
Ruang Gedongan
Di dalam Rumah Joglo juga terdapat sebuah ruangan khusus yang difungsikan untuk tempat perlindungan, tempat beribadah, tempat kepala keluarga mencari ketenangan, hingga kegiatan-kegiatan sakral.
Ruangan tersebut disebut sebagai Ruang Gedongan. Di sisi lain, dalam satu kesempatan, ruangan ini dapat digunakan sebagai kamar pengantin oleh pasangan yang baru saja menikah.
Komentar
Posting Komentar